Korelasi Filsafat Ilmu Terhadap agama dalam Perspektif Al-Qur'an

  • Rumina Rumina STAI HASANUDDIN PARE
Keywords: Filsafat Ilmu, Agama, Al-Qur’an

Abstract

Ilmu, filsafat dan agama mempunyai hubungan yang terkait dan reflektif dengan manusia. Dikatakan terkait karena ketiganya tidak dapat bergerak dan berkembang apabila tidak adaa alat dan tenaga utama manusia, tiga alat daan tenaga utama manusia itu adalah : akal fikir, rasa dan keyakinan, sehingga dengan ketiga hal tersebut manusia dapat mencapai kebahagiaan dirinya. Dalam kehidupan manusia ada tiga pendekatan untuk menghampiri dan menemukan kebenaran. Ketiga pendekatan itu adalah filsafat, ilmu, dan agama. Terdapat hubungan yang erat antara ketiga sumber kebenaran ini, walaupun masing-masing berbeda dalam metodologinya (nilai epistemology), hakikatnya (nilai ontology) dan manfaat serta kegunaannya (nilai aksiologi). Filsafat merupakan hasil dari pemikiran manusia yang radikal, tajam, dan menukik terhadap setiap persoalan. Dalam mencari kebenaran pun hanya menggunakan akal semata, sehingga kebenarannya merupakan kebenaran rasionalitas yang tentunya bersifat relatif atau nisbi. Ilmu merupakan hasil dari penelitian yang dibuktikan dengan kegiatan ilmiah melalui tahap pengujian, pembuktian, dan penyesuaian degan fakta yang terjadi. Kebenarannya diperoleh melalui pandangan manusia terhadap realita, sehingga kebenarannya bersifat empiris dan masih relative atau nisbi. Sedangkan agama merupakan kebenaran yang diperoleh melalui wahyu (agama samawi) yang bersifat intuisi serta rohani. Permasalahan akan muncul jika antara perkembangan filsafat, ilmu, dan agama terdapat kesenjangan dan ketimpangan dalam praktek kehidupan manusia. Di bawah ini penulis akan mencoba mengurai akibat yang akan terjadi bila antara filsafat, ilmu, dan agama tidak berjalan seirama dan seimbang: Kontradiksi dengan sebelumnya dan ini merupakan nilai ideal yang harus dimiliki oleh manusia. Jika ketiganya kuat, maka kondisi suatu bangsa akan mencapai puncak kesejahteraan. Dengan agama manusia bisa menjadi muttaqin dan berbudi pekerti luhur, dengan filsafat manusia akan selalu mencari pemecahan masalah-masalah dan menyediakan inovasi-inovasi, sedangkan dengan ilmu manusia jadi semakin mudah dalam menghadapi perkembangan zaman ini.

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tafsir, Filsafat umum, Perguruan Tinggi, Remaja Rosda karya, bandung, 1990
Harun Nasution, Filsafat Agama, bulan bintang, Jakarta,1991
Abu Ahmadi, Filsafat Islam, Toha putra, Semarang, 1988
Fuad Hassan, Berkenalan dengan Filsafat eksistensialisme, Pusaka jaya, Jakarta, 1989
Zainal Arifin Abbas, perkembangan pikiran terhadap agama, Pustaka Al-Husna, Jakarta, 1984
Nico Syukur Dister OFM, filsafat agama kristiani, Bpk gunung mulia, Jakarta, 1985
Lasiyo dan Yuwono, pengertian ilmu filsafat, liberty, yogyakarta, 1985
Amsal Bahtiar, filsafat agama, Logos wacana ilmu, Jakarta, 1999
Mahdi Ghusyani, filsafat sains menurut Al-Quran, Perguruan Tinggi mizan anggota IKAPI, bandung, 1986
Al-Aliyy, Al-quran terjemah, diponogoro, bandung,2000
Al-Ghazali, Tahafut Al-Falasifah, Dar Al-ma’arif, 1968
Harun Hadiwijono, Sari filsafat 2, kanius, yogyakarta, 1980
Harun Nasution, Falsafah dan mistisisme dalam islam, bulan bintang, Jakarta, 1987
Conny R. Semiawan, Made putrawan, setiawan, Dimensi kreatif dalam filsafat ilmu. Rosda karya –bandung, 1988
Beerling, kwee, mooij van peursen, Pengantar filsafat ilmu. Perguruan Tinggi. Tiara wacana yogya, 1986
Al-Qasim ibn ibrahim, Bukti keberadaan Allah, PT serambi ilmu semesta, 1990
Jujun s. sumantri, filsafat ilmu sebuah pengantar popular, pustaka sinar harapan Jakarta, 1993
Published
2017-06-04