Analisis Mekanisme Prinsip 5C dalam Meminimalisir Risiko Pembiayaan Bermasalah di BMT NU KEDIRI NU Kediri

Authors

  • Hisam Asngari IAI HASANUDDIN PARE
  • Khairan Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri image/svg+xml

Abstract

Abstrak

Pembiayaan merupakan salah satu fungsi utama Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Namun, tingginya risiko pembiayaan bermasalah (non-performing financing) menuntut adanya mekanisme analisis yang tepat. Artikel ini menganalisis penerapan prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition) sebagai instrumen mitigasi risiko di BMT NU Kediri. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menelaah bagaimana BMT NU Kediri menilai kelayakan nasabah melalui wawancara, observasi lapangan, dan telaah dokumen. Hasil analisis menunjukkan bahwa prinsip 5C efektif dalam menyaring nasabah yang layak menerima pembiayaan. Karakter dan kapasitas usaha menjadi aspek dominan dalam mencegah risiko moral hazard dan kegagalan usaha, sementara modal dan agunan berfungsi sebagai jaring pengaman. Kondisi eksternal memberikan perspektif tambahan bagi BMT NU Kediri dalam mengantisipasi fluktuasi pasar dan tantangan regulasi. Meski demikian, BMT NU Kediri menghadapi kendala berupa keterbatasan data keuangan nasabah, agunan bernilai kecil, serta faktor eksternal yang sulit dikendalikan. Oleh karena itu, diperlukan strategi pendampingan usaha, literasi keuangan, dan inovasi produk agar penerapan prinsip 5C semakin efektif dalam meminimalisir risiko pembiayaan.

Kata kunci: BMT, pembiayaan syariah, risiko pembiayaan, prinsip 5C, lembaga keuangan mikro

Abstract

Financing is one of the main functions of Baitul Maal wat Tamwil (BMT). However, the high risk of non-performing financing requires an appropriate analysis mechanism. This article analyzes the application of the 5C principle (Character, Capacity, Capital, Collateral, and Condition) as a risk mitigation instrument at BMT NU Kediri. Using a descriptive qualitative approach, this study examines how BMT NU Kediri assesses customer eligibility through interviews, field observations, and document reviews. The results of the analysis show that the 5C principle is effective in screening customers who are eligible for financing. Character and business capacity are dominant aspects in preventing moral hazard and business failure, while capital and collateral serve as safety nets. External conditions provide additional perspectives for BMT NU Kediri in anticipating market fluctuations and regulatory challenges. However, BMT NU Kediri faces obstacles in the form of limited customer financial data, low-value collateral, and external factors that are difficult to control. Therefore, business assistance strategies, financial literacy, and product innovation are needed to make the application of the 5C principles more effective in minimizing financing risks.

Keywords: BMT, sharia financing, financing risks, 5C principles, microfinance institutions

Downloads

Published

2025-10-25