KONSEP PEMIMPIN DALAM ISLAM (ANALISIS PEMIKIRAN AL-MAWARDI)
Abstract
Dalam pemikiran al-Mawardi pemimpin merupakan asas yang dapat meneguhkan prinsip-prinsip agama termasuk diantaranya sesuatu yang menunjang kemaslahatan hidup sehingga urusan umat tertata dengan baik, yang pada akhirnya melahirkan pemerintahan yang unggul. Menurut al-Mawardi imamah berfungsi mengganti peranan kenabian dalam memelihara agama dan mengatur dunia. Posisi imamah ini mempunyai implikasi moral untuk berusaha menciptakan kesejahteraan hidup bersama berdasarkan prinsip persamaan dan keadilan. Yang dimaksud oleh al-Mawardi dengan pemimpin adalah imamah, khalifah, raja, shulthan atau kepala Negara, dan dengan demikian Mawardi memberikan juga baju politik. Menurutnya, Allah mengangkat untuk umatnya seorang pemimpin sebagai pengganti Nabi SAW, untuk mengamankan agama, dengan disertai mandat politik. Dengan demikian seorang imam disatu pihak adalah pemimpin agama, dan dipihak lain adalah pemimpin politik.. Konsep pemimpin dalam Islam menurut al-Mawardi tidak bertentangan dengan syariat Islam dan sesuai atau sejalan dengan konsep pemimpin dalam Islam itu sendiri. Karena pada dasarnya pemikiran- pemikiran al-Mawardi khususnya tentang pemimpin di dasarkan pada al- Qur‟an dan Sunah serta sejarah pergantian pemimpin pada masa al-khulafa ar-rasydin. Menurut ibn Khaldun dan al-Mawardi orang quraisy termasuk golongan suku mudhar yang dianggap paling perkasa dan berwibawa serta merupakan cikal bakal dari suku lain.