Politik Etis Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan Pengaruhnya terhadap Pesantren

  • M. Syarif M. Syarif Universitas Islam Majapahit Mojokerto
Keywords: Politic Etis, Pesantren

Abstract

This paper discusses about the influence of Dutch Colonial government policy in the framework of its Ethical Policy towards pesantren. The Ethical Policy carried out by the Dutch East Indies colonial government throughout the period of 1900 until the independence of Indonesia was accompanied by the issuance of a series of policies which were considered to be pressing and detrimental to Islamic education, especially pesantren in Indonesia, in the form of teacher ordinances, wild school ordinances, and the establishment of Dutch Schools which -since the beginning of the 20th century- the existence of these schools has a direct influence on the existence of Islamic Education, especially pesantren. The effect of this policies was the transfer of pesantren to the rural areas just to maintain their characteristics accompanied by their resistance to infiltration of foreign cultures presented by the Dutch through Western-style public schools and The birth of the madrasah as a response to demands for changes in the education system along with the widespread idea of ​​Islamic reform throughout the 18th and 19th centuries.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ambary , Hasan Muarif, (2001), Menemukan Peradaban : Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia. (Jakarta, Logos Wacana Ilmu)
Azra, Azyumardi, (2000) Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru, (Jakarta, Logos Wacana Ilmu)
Benda, Harry J. (1985), Bulan Sabit dan Matahari Terbit Islam : Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang. (Jakarta: Pustaka Jaya)
Burhanuddin, Jajat, Ulama dan Kekuasaan, Pergumulan Elite Politik Muslim dalam Sejarah Indonesia, (Bandung, Mizan, 2012)
Dhofier , Zamakhsyari, (1982), Tradisi Pesantren, Sudi Tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta, LP3ES)
Djumhur, I & H. Danasaputra, Sejarah Pendidikan, (Bandung, CV Ilmu, 1976)
Fatah Syukur, Fatah, (2002), Madrasah di Indonesia, DInamika, Kontinuitas, dan Problematika, dalam Ismail SM, dkk, Dinamika Pesantren dan Madrasah, (Jogjakarta, Pustaka Pelajar)
Feisal , Yusuf Amir, (1995), Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta, Gema Insani Press)
Gunawan Ary H.(1986), Kebijakan-Kebijakan Pendidikan di Indonesia, (Jakarta, Bina Aksara)
Haedari , HM. Amin, dkk, (2005), Masa Depan Pesantren dalam Tantangan Modernitas, (Jakarta, IRD Press)
Huda, Nur, (2007), Islam Nusantara, Sejarah Sosial Intelektual di Indonesia, (Yogjakarta, Ar Ruzz Media)
Ibrahim, Ahmad dkk. (1989), Islam Asia Tenggara: Perspektif Sejarah, (Jakarta: LP3ES)
Ismail SM, dkk, Dinamika Pesantren dan Madrasah, ( Jagjakarta, Pustaka Pelajar, 2002)
Kafrawi, (1987), Pembaharuan Sistem Pendidikan Pondok Pesantren sebagai Usaha Peningkatan Prestasi Kerja dan Pembinaan Kesatuan Bangsa. (Jakarta: Cemara Indah)
Maksum, (1999), Madrasah : Sejarah dan Perkembangannya, (Jakarta, Logos Wacana Ilmu)
Mastuhu, (2001), Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta, INIS, 1994)
Misdar, Muhammad, (2017), Sejarah Pendidikan dalam Islam, (Jakarta, Rajawali Press)
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama di Sekolah, (Bandung, Rosda)
Nasution, S, (1987) Sejarah Pendidikan Indonesia, Bandung, Jenmars)
Noer, Deliar, (1996), Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942. (Jakarta: LP3ES)
Pringle, Robert, (2018), Islam Ditengah Kebhinnekaan, Memahami Islam dan Politik di Indonesia, (Jakarta, Prenada Media)
Putuhena, M. Shaleh, (2007) Historiografi Haji Indonesia,(Yogyakarta: LkiS)
Ricklefs, M.C, Sejarah Indonesia Modern, 1200 – 2004, (Jakarta, Serambi)
Santoso, Salmet Iman, (1987) Pendidikan di Indonesia dari Masa ke Masa, (Jakarta, C.V Haji Masagung)
Sartono Kartodirdjo, (1984), Pemberontakan Petani Banten 1888: Kondisi, Jalan Peristiwa dan Kelanjutannya, (Jakarta, Pustaka Jaya)
Scholten , Elsbeth Locher, (1996), Etika yang Berkeping-keping, (Jakarta: Jambatan)
Setiawan, Farid, (2014) Kebijakan Pendidikan Muhammadiyah terhadap Ordonansi Guru, dalam Jurnal Pendidikan Islam, Vol. III, No. 1, 2014, (Jogjakarta, UIN Sunan Kalijaga)
Shihab , Alwi, (1998), Membendung Arus: Respon Gerakan Muhammadiyah terhadap Penetrasi Misi Kristen di Indonesia, (Bandung, Mizan)
Steenbrik, Karel. A., (1984), Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia Abad 19, (Jakarta, Bulan Bintang)
Steenbrink ,Karel A. (1994), Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam Dalam Kurun Modern, (Jakarta: LP3ES)
Sumanto, Wasty & F.X Soeyarno,(1983), Landasan Historis Pendidikan Indonesia, (Surabaya, Usaha Nasional)
Suminto, H. Aqib, (1985), Politik Islam Hindia Belanda, (Jakarta: LP3ES)
Tebba, Sudirman, Dilema Pesantren, Belenggu Politik dan Perubahan Sosial, dalam M. Dawam Raharjo (Ed.), (1985), Pergulatan Dunia Pesantren, Membangun Dari Bawah, (Jakarta, P3M)
Tjandrasasmita, Uka, (2009), Arkeologi Islam Nusantara,. (Jakarta, Kepustakaan Populer Gramedia)
Van Niel, Robert, (1984), Munculnya Elit Modern Indonesia, (Jakarta: Dunia Pustaka Jaya)
Yamin, Muhammad, (2013), Ideologi dan Kebijakan Pendidikan, (Malang, Madani)
Yunus, H, Mahmud, (1982), Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta, Mutiara Sumber Widya)
Ziemek, Manfred, (1986), Pesantren dalam Perubahan Sosial, (Jakarta, P3M).
Published
2019-02-02