Tradisi Nyekar Di Magetan Perspektif Islam
Abstract
Islam masuk ke indonesia sekitar abad 12 masehi, ajaran agama islam di indonesia mudah diterima masyarakat dikarenakan pendekatan dakwahnya, bersifat lembut dan humanis dan tidak menolak mentah-mentah budaya dan tradisi masyarakat indonesia pada saat itu. Dengan hadirnya islam di nusantara, sebagian besar tradisi di Indonesia sudah menyesuaikan dengan ajaran islam. Seperti kenduri, larungan, nyekar atau ziarah, dll. Sebenarnya masih banyak budaya dan tradisi masyarakat nusantara yang sudah menyesuaikan dengan ajaran islam, akan tetapi pada artikel ini penulis hanya akan membahas bagaimana perspektif islam tentang tradisi nyekar di magetan. Dalam riset ini peneliti menggunakan metode kualitatif. Nyekar disebut juga dengan ziarah, merupakan aktivitas upacara yang sangat penting dan religi orang jawa terutama penganut agama jawi. Tradisi nyekar biasanya dilakukan sebelum acara-acara besar. Umumnya pelaksanaannya sama antara yang lainnya tetapi uniknya setelah mereka selesai melakukan nyekar, mereka selalu menaburi bunga sisa di pintu sebelum masuk ke makam dengan alasan untuk keselamatan. Awalnya ziarah kubur atau nyekar di larang oleh Rosulullah SAW., akan tetapi setelah dirasa umat islam pada saat itu imannya sudah kuat, Nabi Muhammad pun membolehkan umatnya untuk berziarah kubur.
Downloads
References
As-Suyuthi, Jalaluddin. Ziarah Ke Alam Barzakh. Bandung: PT. Pustaka Hidayah, 1997.
Ayu Syifa Fitria Febriany, Ayu. “Motivasi Keagamaan Masyarakat Berziarah Ke Makam Sunan Gunung Jati Cirebon.” UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2016.
Dirdjosanjoto, Pradjarta. “Kyai Langgar Di Jawa.” Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.
Fadeli, Soeleiman. Antologi NU: Sejarah, Istilah, Amaliah, Uswah. Vol. 1. Khalista, 2007.
Ismail, Arifuddin. “Ziarah Ke Makam Wali: Fenomena Tradisional Di Zaman Modern.” Al-Qalam 19, no. 2 (2016): 149–64.
Ismawati, Ismawati. “ZIARAH KUBUR DALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN AGAMA.” At-Taqaddum 4, no. 1 (2016): 113–28.
KBBI, Tim Penyusun. KBBI Edisi Kelima. Indonesia, n.d. https://kbbi.kemdikbud.go.id/Beranda.
Mujib, M Misbahul. “Fenomena Tradisi Ziarah Lokal Dalam Masyarakat Jawa: Kontestasi Kesalehan, Identitas Keagamaan Dan Komersial.” IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya 14, no. 2 (2016): 204–24. https://doi.org/10.24090/ibda.v14i2.673.
Mulder, Niels. Kepribadian Jawa Dan Pembangunan Nasional. Gadjah Mada University Press, 1977.
Munzir, Al-Musawa. “Kenalilah Aqidahmu.” Jakarta: Majelis Rasulullah, 2007.
Purnama, Yusuf. “Kajian Sosial-Ekonomi Tradisi Nyekar: Studi Kasus Desa Sumberejo Kulon, Tulung Agung.” Universitas Sebelas Maret. Universitas Sebelas Maret, 2018.
Royyan, Moh. “Tradisi Ziarah Dalam Islam: Studi Kasus Di Makam Batu Ampar Proppo Pamekasan Madura.” IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2011.
Safitri, Zafwiyanur. “Persepsi Masyarakat Terhadap Praktik Ziarah Kubur Pada Makam Ulama Di Samalanga.” UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2017.
Simatupang, Putri Sari. “Nilai-Nilai Islam Dalam Tradisi Ziarah Kubur Menjelang Bulan Ramadhan Kelurahan Tegal Rejo Kecamatan Medan Perjuangan Kabupaten Kota Medan.” Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2018.
Syahdan, Syahdan. “Ziarah Perspektif Kajian Budaya (Studi Pada Situs Makam Mbah Priuk Jakarta Utara).” Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat 13, no. 1 (2017): 65–99.
Syahminan, Syahminan. “Modernisasi Sistem Pendidikan Islam Di Indonesia Pada Abad 21.” Jurnal Ilmiah Peuradeun 2, no. 2 (2014): 235–60.
Toha, Muchammad. “Kontestasi Pandangan Elite Agama Di Gresik Tentang Nyekar Di Desa Surowiti Kecamatan Panceng.” Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam 6, no. 1 (2016): 193–219.
Woodward, Mark R. “Islam Jawa: Kesalehan Normatif versus Kebatinan, Terj.” Hairus Salim. Yogyakarta: LKiS, 1999.
Copyright (c) 2021 amy retno wulandari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Please read Copyright Notice for Inovatif: Journal of Research on Religious Education and Culture