Penerapan Sistem Hidroponik sebagai Alternatif Pertanian di Daerah Minim Air
Abstract
Ketersediaan lahan subur dan sumber air yang memadai merupakan faktor utama dalam mendukung produktivitas pertanian. Namun, kondisi geografis Kabupaten Pacitan, khususnya di wilayah bagian barat seperti Kecamatan Punung dan Donorojo, sering menghadapi permasalahan kekeringan yang berdampak langsung pada rendahnya hasil pertanian. Minimnya curah hujan serta terbatasnya sumber air menyebabkan masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan pangan, sehingga diperlukan solusi inovatif yang adaptif terhadap kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem hidroponik sebagai alternatif pertanian berkelanjutan di daerah minim air. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan pelaksanaan program pelatihan hidroponik bagi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hidroponik mampu mengurangi ketergantungan pada lahan subur dan air tanah, sekaligus meningkatkan efisiensi pemanfaatan air hingga lebih dari 80%. Selain itu, sistem ini menghasilkan tanaman berkualitas tinggi, ramah lingkungan, serta dapat dijalankan dalam skala rumah tangga maupun komersial. Penerapan hidroponik terbukti memberikan dampak positif terhadap peningkatan produktivitas pangan dan kesejahteraan petani lokal. Dengan demikian, hidroponik dapat dijadikan solusi strategis dalam menghadapi tantangan kekeringan sekaligus mendukung ketahanan pangan di daerah rawan kekeringan.
Downloads
Copyright (c) 2025 JIK-PkM: Jurnal Inovatif dan Kreatif hasil Pengabdian kepada Masyarakat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.