TRANSFORMASI SOSIAL MELALUI KOLABORASI: MENDUKUNG RESOLUSI KONFLIK BULLYING TERHADAP DIFABEL DI KAMPUNG INGGRIS PARE KABUPATEN KEDIRI
Abstract
Bullying merupakan fenomena sosial yang merugikan, terutama bagi individu dengan disabilitas[1] (difabel) dan masyarakat marginal. Bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti verbal, fisik, dan psikologis, dan sering kali mengakibatkan dampak negatif yang luas, termasuk masalah kesehatan mental, rendahnya rasa percaya diri, dan isolasi sosial. fenomena bullying terhadap difabel menuntut perhatian serius dari berbagai pihak. Meskipun ada berbagai upaya untuk menangani kasus bullying, pendekatan yang berfokus pada kolaborasi dan pengabdian masyarakat masih kurang dijelajahi. penelitian pengabdian masyarakat yang fokus pada mendukung resolusi konflik bullying terhadap difabel di Pare merupakan langkah yang krusial. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi aset komunitas di Kampung Inggris yang dapat digunakan untuk menangani bullying terhadap difabel dan mengembangkan dan mengimplementasikan program intervensi berbasis komunitas yang efektif dalam menangani bullying. Metode Pengabdian Masyarakat ini dengan Pendekatan CBR yang dalam proses penelitian ini, berbagai metode digunakan, termasuk wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan diskusi kelompok terfokus. Keterlibatan semua fihak dalam upaya resolusi konflik bullying sangat perlu dilakukan, seperti keterlibatan Pemerintah Lokal, dalam hal ini Pemerintah Desa atau Pemerintah Daerah, dengan melibatkan pemerintah lokal untuk mendapatkan dukungan kebijakan dan sumber daya. Pemerintah Desa Tulungrejo dan Pemerintah Desa Pelem serta Kecamatan Pare beserta Forkompimcam dalam upaya ini sering menyelenggarakan sosialisasi dan koordinasi bersama. Fungsi pengawasan juga sering mereka lakukan untuk menekan dan mengurangan tindak perundungan di Desa ini, baik di undang di Pemerintah Desa maupun oleh lembaga Desa secara formal maupun non formal, dengan langkah tersebut dianggap sangan efektif untuk pencegahan dan sekaligus penyelesaian .
[1] Difabel atau disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi. Gangguan adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya; suatu pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi oleh individu dalam melaksanakan tugas atau tindakan, sedangkan pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami oleh individu dalam keterlibatan dalam situasi kehidupan. Jadi disabilitas adalah sebuah fenomena kompleks, yang mencerminkan interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan ciri dari masyarakat tempat dia tinggal.Disability (who.int)
Downloads
Copyright (c) 2025 JIK-PkM: Jurnal Inovatif dan Kreatif hasil Pengabdian kepada Masyarakat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.