Dialektika Fundasional Perkembangan Pesantren (Perspektif Pendidikan Islam)

  • Ainul Yaqin STAI HASANUDDIN PARE
Keywords: dialektika fundasional, pesantren

Abstract

Pesantren[1]  merupakan pelembagaan pendidikan yang bercorak Islam tertua, dari sini pesantren sebenarnya merupakan rintisan awal dari perkembangan selanjutnya untuk model pendidikan pesantren saat ini, bahkan pesantren dalam model pengertianya yang paling konvensional telah hadir bersama penyebaran Islam oleh pendahulu-pendahulu (da’i) awal yang melakukan Islamisasi di nusantara (baca: Jawa).

Pesantren dengan gaya pendidikan yang adaptatif terhadap lokalitas ini, kemudian menjadi eksis dan berkembang seiring dengan perkembangan Islam, yang di masa-masa awal memiliki hubungan kekerabatan yang kuat antara satu pesantren dengan pesantren lainya, baik melalui jalur kekerabatan keluarga, maupun hubungan personal guru dan murit antar pemilik pesantren[2], sedangkan disisi lain sebagian pemangku pesantren kebanyakan merupan kearbat keratin (atau kerturunan bangsawan Jawa), yang bias jadi mewariti tradisi dimasa lalunya untuk menyepi dan mendirikan padepokan (pesantren) dan disana mengapdikan diri pada pendidikan sebagai brahmana resi (kyai/ulama).

Dari sinilah dialektika modernisasi pendididkan yang dibawa oleh penjajah, bertemu dan menentukan wajah baru perkembangan, pengayaan dan konsistensi pesantren, dalam memaknai kuntinuitas yang bagaimana dan perubahan apa saja yang terpenting bagi pesantren. Makalah ini menjelaskan bagaimana dialektika ini terjadi dalam bingkai sejarah pertumbuhanya,lantas ditinjauan  melalui kacamata Filsafat pendidikan Islam untuk menemukan bentuk tipologi filsalat pendidikannya sebagai pembacaan fundasional.

 

[1]  Pesantren pada awalnya merupakan lembaga pendidikan yang hanya meperkenalkan agam dan mencetak ulama bandingkan dengan , Dr. H Muhaimin, Arah baru pengembangan pendidikan Islam,  Nuansa: 2003, bandung. 14

[2] Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kiyai, LP3ES: 1982, Jakarta. 88

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA

Azra Azyumardi, Pendidikan Islam: Tradisi dan modernisasi Menuju milinium baru, Logos Wacana Ilmu press: 2002, Jakarta.
Berger Peter L., The Social Reality of Religion, England: Penguin Books Ltd,Harmonsdsworth, Middlesex, 1973
Muhaimin Dr. H, Arah baru pengembangan pendidikan Islam, Nuansa: 2003, bandung
Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kiyai (Jakarta: LP3ES, 1982)
Steenbrink Karel A, Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam dalam Kurun Moderen (Jakarta: LP3ES,1974
Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di Indonesia , Bandung: Mizan, 1995.
Syam Nur, Islam Pesisir ,Yogyakarta: LKiS, 2005.
---------------------, Pengembangan Pesantren berbasis agro bisnis perlu di dukung, www.nu.or.id. Di unduh tanggal 21 juni 2012, jam 10:32 wib.
Abdurakhman wakhid, Pesantren Sebagai Subkultur, Diunduh melalui Situs www. fahdiahmadyahoocoid. blogspot.com/2010/11/ pada tanggal 20-06-2012 jam 7:23.
Published
2017-06-05